Kamis, 26 April 2012

Gempa bumi yang terjadi di daerah Aceh dan Sumatera Barat

Dengan kekuatan 8,5 SR. Untung saja tidak terjadi Tsunami sehingga peristiwa Tsunami tahun 2004 lalu tidak terjadi lagi. Gempa besar kembali mengguncang wilayah Sumatera, Rabu, 11 April 2012. Saat bumi bergetar, kepanikan pun kembali dirasakan warga Aceh, yang pernah mengalami musibah gempa dan tsunami yang menewaskan ratusan ribu orang tahun 2004 silam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan gempa berkekuatan 8,5 skala richter itu berpotensi tsunami. Warga yang panik, dan masih dibayangi trauma, kemudian tumpah ruah ke jalan. Dengan tergesa, mereka berusaha menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi, menghindari kemungkinan tsunami. Suasana menjadi semakin dramatis akibat raungan sirine berpadu suara adzan yang bergema di mana-mana, dan listrik yang padam akibat gempa. Satu gedung di pusat kota Pante Pirak, Banda Aceh, dikabarkan runtuh akibat gempa yang terjadi pukul 15.38 ini. Seorang warga mengatakan gedung itu runtuh beberapa detik setelah gempa itu terjadi. Tapi hingga berita ini dibuat, belum ada konfirmasi resmi mengenai jumlah korban jiwa. Kerugian akibat bencana ini juga belum diketahui. Tak Hanya Aceh Tapi gempa dan kepanikannya tidak hanya dirasakan warga Aceh. Getaran gempa juga terasa di Medan, Sumatera Utara; Padang, Sumatera Barat; dan Pekanbaru, Riau. Di Medan, guncangan gempa terjadi cukup lama. "Getarannya sekitar tiga menit. Saya baru telepon orang tua di Siantar, di sana juga gempa terasa besar sekali," kata kontributor VIVAnews di Medan, Ondo S. Sementara di Padang, masyarakat yang kaget sontak berlarian ke luar rumah dan gedung. Adanya peringatan tsunami juga menyebabkan warga Padang panik dan tergesa-gesa mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi. Jalur evakuasi pun dipadati kendaraan, sehingga kemacetan parah tak bisa dihindari. "Bahkan mobil unit penanggulangan bencana, BPBD Sumbar juga terjebak macet di Alai," demikian laporan kontributor VIVAnews di Padang, Eri Naldi. Sementara di Riau, gempa menyebabkan warga yang berada di gedung-gedung tinggi berdesak-desakan ke luar gedung. "Terasa kuat sekali. Saya di lantai tujuh, tirai saja bergoyang kuat. Saya sempat pusing juga," ujar Herlina, salah seorang yang berada di Gedung Surya Dumai saat gempa terjadi. Tak hanya di Indonesia, gempa juga menyebabkan 27 negara di sekitar episentrum gempa mengeluarkan perintah waspada tsunami. Negara-negara tersebut adalah Indonesia, India, Sri Lanka, Australia, Myanmar, Thailand, Maladewa, Inggris, Malaysia, Mauritius, Reunion, Seychelles, Pakistan, Somalia, Oman, Madagaskar, Iran, Uni Emirat Arab, Yaman, Komoro, Bangladesh, Tanzania, Mozambik, Kenya, KEpulauan Crozet, Kerguelen, Afrika Selatan dan Singapura. Badan ini memprediksi, jika terjadi tsunami, maka gelombang itu diperkirakan tiba pada pukul 16.21 di Simeulue, pukul 16.31 di Banda Aceh, pukul 17.17 di Padang, Sumatera Barat, dan pukul 17.38 di Bengkulu. Negara terakhir yang dihantam tsunami diprediksi adalah Singapura yang diperkirakan tiba pada pukul 23.51. Data Episentrum Gempa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika pertama kali menyebut lindu ini berkekuatan 8,9 SR. Episentrum gempa ini terjadi di koordinat 2,31 Lintang Utara, 92,67 Bujur Timur, atau sekitar 346 kilometer barat daya kabupaten Simeleu. Sedangkan episentrum di kedalaman 10 kilometer dari permukaan laut. Namun, BMKG kemudian memperbarui data tersebut dua kali. Pertama, gempa disebut berkekuatan 8,5 SR. Tapi kemudian, BMKG kembali meralat dan mengatakan gempa berkekuatan 8,3 SR. Di rilis gempa pertama kali, BMKG juga mengatakan gempa berpotensi tsunami. Tapi peringatan tsunami ini dicabut beberapa jam setelah gempa terjadi, atau sekitar pukul 20.15. BMKG juga menyebut ada 14 belas gempa susulan. Data yang tercatat menyebut, setidaknya ada empat gempa susulan melanda wilayah Aceh dan sekitarnya, yang terjadi antara pukul 16.28 hingga 17.21. Kekuatan gempa itu pun bervariasi, dari 5,7 hingga 6,5 SR. Tapi kemudian gempa susulan hadir dengan kekuatan yang lebih besar. Sekitar pukul 17.43, BMKG menyebut lindu mengguncang dengan kekuatan 8,1 SR. Gempa terjadi di episentrum yang sama dengan gempa pertama, kali ini di kedalaman 24 kilometer. KESIMPULAN : Gempa yang terjadi pada aceh kemarin membuktikan gempang dapat datang kembali secara tiba-tiba , warga di haruskan tetap waspada setiap saat sehingga bias segera mungkin menyelamatkan diri untuk meminimal kan koban jiwa akibat gempa tersebut , pemerintah juga harus cepat memberikan peringatan terhadap warga jika terjadi gempa kembali. Sumber : http://www.masrahmat.com/2012/04/lagi-gempa-85-sr-mengguncang-aceh-dan.html

1 komentar:

  1. Semoga kedepannya kita dapat mengurangi dampak dari gempa bumi dengan berusaha, salah satu caranya adalah denhgan memiliki ilmu cara menghadapi gempa bumi di sini

    BalasHapus